Tak pernah tuntasnya penyelesaian masa lalu menjadi penanda gagalnya periodisasi yang bernada siklis itu. Kondisi Indonesia saat ini merupakan kelanjutan dari absennya 'patahan' atau batasan yang jelas antara masa kini dan masa lalu. Karena kini adalah akibat masa lalu. Asumsi yang berkembang kemudian telah terjadi pembajakan demokrasi oleh elit lama yang berganti muka menjadi penguasa baru …
orum Akademisi untuk Papua Damai dibentuk 2011 di Jakarta. Anggotanya para akademisi dari berbagai universitas di Indonesia. Tujuannya: menyumbangkan pemikiran akademis untuk terwujudnya perdamaian di Papua. Anggota Forum itu menyumbang tulisan yang terkumpul dalam buku ini. Bahasannya hampir meliputi semua aspek masalah yang masih berlangsung di ujung timur Indonesia itu.
Konflik Aceh enggan reda. Persoalan mendasar belum usai, timbul persoalan baru di sana-sini. Fakta sejarah menghadirkan pada kita cerita yang tragis. Daerah Istimewa ini tak pernah hadir dalam realitas sosial dan politik di Aceh. Sentralisme kekuasaan di tangan pemerintah pusat justru semakin menguat.
Memberikan gambaran umum mengenai proses perdamaian di Aceh.
Dalam buku seri kedua ini, Otto Syamsuddin Ishak berusaha membongkar kembali hubungan antara negara dan masyarakat sipil, mengamati perlawanan rakyat dan gerakan damai yang dilakukan aktivis mahasiswa, atau menyoroti prilaku serdadu yan merendahkan martabat manusia. Ia juga menulis tentang GAM, perempuan Aceh, ulama dan thaliban.
Buku ini sebagai kumpulan dokumen bagi penulisan sejarah, sejenis titik anjak untuk menemukan konteks dan menelusuri rincian peristiwa, baik yang telah menjadi database, artikel maupun yang berada dibenak palaku, korban dan saksi, buku ini mencerminkan karakter yang mewawancara dan yang diwawancara.
Kumpulan artikel yang dibukukan sebagai sinambung dari 2 seri dari Maaf ke Panik Aceh terdahulu. Buku seri ketiga ini merupakan artikel hingga 15 Agustus 2005 -yakni saat MoU perdamaian GAM-RI dicapai Helsinki- telah tercakup.
Pada 23 Juli 1999 Teungku Bantaqiah dan para santrinya dieksekusi oleh para serdadu dengan alasan yang diada-adakan.Teungku Bantaqiah adalah seorang ulama terkemuka di Aceh yang dituduh sebagai pendukung GAM (Gerakan Aceh Merdeka)dan terlibat dalam perdagangan ganja. Sebuah Tim Pencari Fakta akhirnya dibentuk dan menjadikan pembunuhan Teungku Bantaqiah sebagai kasus yang harus diproses secara h…