Kesadaran serikat buruh untuk melawan gerak modal melalui pemogokan masih dibayangi-bayangi oleh Gerakan-ini belum lepas dari penganrh rejim orde baru walaupun reformasi sempat memberikan peluang bagi gerakan buruh untuk menkonsolidasi dan menaikan posisi tawarnya- Hal ini dapat dimaklumi karena gerakan reformasi di tahun 1998 tidaklah merubah struktur rejim modal yang mengeksploitasi buruh selama 32 tatrun kecuali mengganti para aktornya sesaat dan para aktor itu pun tampak akan kembali lagi melalui mekanisme parlementarian yang terjadi setiap lima tahun sekali. Namun demikian' pemakluman itu pun tidak dapat dipakai untuk melegitimasi kelemahan yang kita miliki sekarang karena sejarah sudah memberikan banyak kesempatan buat kita untuk memperbaiki -kelemahan-kelemahan tersebut. Beberapa momen seperti aksi menentang UU 13 tahun 2003, kenaikan harga minyak, Pilkada, pemilihan presiden dan momen lain adalah momen penting di mana sebagai serikat buruh dapat bersasama menjelaskan seluruh peristiwa tersebut dari cara pandang kita sebagai kelas pekerja.